Selasa, 20 April 2010

SMS MISTERIUS (Revisi)

Oleh Khoirun Niswah


Ketika aku bangun tidur,tiba – tiba hpku berbunyi.

Brt…brt….ttttttt,setelah kubuka ternyata ada pesan dari orang yang tak ku kenal.

Mendingan kita putus saja,aku sudah nggak tahan dengan sifat dan tingkah lakumu.

Itulah isi pesan itu.

Mendapat sms tadi,aku kaget.

”Lho….ini yang sms siapa ya? Kok nomornya tidak aku kenal.Nggak disebutin namanya lagi,kira–kira siapa ya?” pikirku

Setelah kupikir – pikir mungkin itu hanya orang iseng.

“Ah...ini mungkin orang iseng,mending sekarang aku mandi.”

Tidak lama kemudian,tiba–tiba hpku berbunyi lagi,dan setelah kubuka ternyata sms itu muncul lagi.

Aku harap kamu nggak usah sms atau telpon lagi.

“Ih...siapa sih,kok smsnya selalu begitu,aku jadi bosan!Apa mungkin ini Rico?Ah,kayaknya nggak mungkin deh,aku tahu siapa Rico dia nggak mungkin berbuat begitu,” pikirku yang sempat mencurigai Rico.

Saat aku ingin keluar menuju depan pintu,tiba – tiba hpku berbunyi lagi.

Dan lagi – lagi sms itu datang.

Pokoknya sekarang juga aku minta putus! By : R.

“R...?”aku sempat berfikir sejanak.

“R...r...Rico....jadi semua ini yang sms Rico? Ternyata memang benar apa yang dikatakan Temmy,kalau dia itu memang playboy, padahal aku baru jadian tiga hari yang lalu,”Kataku dengan keadaan marah.

Lalu saya langsung pergi menuju ke sekolah.

“Rico! Maksud kamu apa? Kamu benar–benar tega sama aku!” kataku sambil dorong badan Rico.

“Sin,maksud kamu apa? Aku nggak ngerti!”jawab Rico kebingungan.

“Jangan belagak nggak tahu.Aku sudah tahu kebusukanmu.Lo itu playboy kan di sekolah ini?” kataku memaki–maki Rico.

“Eh,Ric kalau kamu emang benar–benar ingin putus sama aku,seharusnya kamu dari dulu jangan kasih harapan ke aku dan jangan jadiin aku sebagai pacar kamu dong!”

“Putus? Kapan aku minta putus sama kamu?”kata Rico

“Eh lo ini, lo memang benar–benar playboy kelas kakap, ya? Sampai–sampai aku sudah ketipu sama rayuan murahan kamu itu! Eh, Ric ingat–ingat ya aku tidak akan pernah jatuh ke lubang yang sama lagi," ujarku

"Ok,kalau kamu minta putus,fine!

“Sin,Sin...tunggu dulu. Aku bener–benar tidak tahu apa yang kamu omongin,please ...tolong jelaskan ke aku apa yang sebenarnya terjadi?” ujar Rico memohon kepadaku.

“Lo tanya aja tuh sama diri lo sendiri,” jawabku kesal lalu pergi meninggalkan Rico.

“Sinta tunggu!” pinta Rico

Tapi aku tak menghiraukan Rico bahkan tidak menolehkan wajahnya sedikit pun.

Lalu aku menuju ke kantin.

“Sin,kamu kenapa?” tanya Temmy.

“Ternyata benar Tem,apa yang kamu bilang,Rico memang playboy,” kataku sambil mengeluarkan air mata.

“Benar kan apa yang pernah aku bilang! Kamu sih tidak percaya,” kata Temmy.

Aku pun jatuh ke pelukan Temmy.Dan dia langsung memelukku erat – erat.

Satu jam kemudian aku masuk ke ruang kelas.

“Lho...hpku ke mana? Kok tidak ada di tas.Ke mana, ya?Ah...mungkin ketinggalan di kantin tadi,” kataku kebingungan

“Sin,ada apa?” tanya Temmy datang menghampiriku.

“Ini Tem,hpku ketinggalan di kantin.Kamu bisa bantuin aku tidak?” pintaku

“Dengan senang hati princes.”

Dia tersenyum lalu pergi menuju kantin.

“Di mana ya?” kata Sinta

“Coba ingat-ingat lagi!”

“Iya bener,tadi aku taruh di situ.”

“Bentar –bentar,coba aku calling dulu siapa tahu bisa ketemu.”

Setelah dimiscall ternyata hpku sudah ditemukan pemilik kantin,akhirnya hpku bisa kembali.

“Untung aja hpku nggak jadi hilang.Makasih ya, Bu,” kataku.

“Ya, Mbak sama- sama lain kali hati–hati ya?” jawab Ibu kantin

Lalu aku meninggalkan kantin dan menuju ke kelas dengan Temmy.

Setelah aku mengecek hpku.

“Lho...inikan nomor yang sms aku tadi? Oh,sekarang aku tahu ini pasti nomornya Temmy,soalnya dari tadi pagi tidak ada yang telpon aku selain dia.Sekarang aku tahu ternyata Temmy yang berada di balik semua ini.”

Setelah pulang sekolah aku menemui Temmy.

“Tem,maksud kamu apaan sih! Sms begini.Kamu tega ya dengan sahabatmu sendiri, sampai–sampai kamu bohongin aku kayak gini.Kamu ingin aku putus sama Rico?”

“Ya,Sinta aku memang ingin kamu putus dengan Rico,asal kamu tahu saja sebenarnya sejak dulu aku suka sama kamu,tapi kamu lebih memilihnya.”

“Ya,tapi tidak begini caranya! Kalau begini cara kamu mendingan kita tidak usah sahabatan lagi deh,aku benci sama kamu!”kataku

Kemudian aku langsung pergi menemui Rico.

“Ric,Rico...”

“Ya..sebentar,” kata Rico sambil membuka pintu.

“Ric,maafkan aku,aku sudah salah menilaimu,ternyata yang melakukan semua ini Temmy.Ric,kamu mau kan maafin aku?” pintaku.

“Tidak! Aku tidak akan memaafkan kamu! Sekarang juga aku minta kamu keluar dari rumahku!” bentak Rico.

“Tapi Ric,”

“Sekarang juga aku mohon kamu keluar! Kalau kamu tidak mau keluar,aku panggilkan satpam untuk mengusir kamu!”

“Ok Ric,sekarang aku pergi,” kataku

Lalu aku perlahan melangkahkan kaki untuk ke luar.

Tiba – tiba................

“Sin,tunggu! Aku mencintaimu.Aku maafkan kamu.Aku tidak ingin kehilangan kamu, Sin,” Kata Rico.

Aku menoleh dan lari ke pelukan Rico.

“Aku sayang sama kamu, Ric!”

“Aku juga Sin.”

Rico memelukku erat–erat. Dan dia berjanji padaku akan selalu menjagaku di hidup dan matiku.Setelah kejadian itu,aku menjadi sadar kalau aku tak boleh menuduh orang sembarangan.Karena bisa berakibat fatal untukku.

Rabu, 07 April 2010

SMS MISTERIUS

Karya khoirun niswah


Ketika aku bangun tidur,tiba – tiba hpku berbunyi.

brt…brt….ttttttt.setelah kubuka ternyata ada pesan dari orang yang tak ku kenal.

Mendingan kita putus saja,aku sudah nggak tahan dengan sifat dan tingkah lakumu.

Itulah isi pesan itu.

Mendapat sms tadi,aku kaget,”Lho….ini yang sms siapa ya?kok nomornya tidak aku kenal.Nggak disebutin namanya lagi,kira – kira siapa ya?”Pikirku

Setelah ku pikir – pikir mungkin itu hanya orang iseng.

“Ah...ini mungkin orang iseng,mending sekarang aku mandi.”

Tak lama kemudian,tiba – tiba hpku berbunyi lagi,dan setelah ku buka ternyata sms itu muncul lagi.

Aku harap kamu nggak usah sms atau telfon lagi.

“Ih...siapa sih,kok smsnya selalu begitu,aku jadi bosan!Apa mungkin ini Rico?Ah,kayaknya nggak mungkin deh,aku tahu siapa Rico dia nggak mungkin berbuat begitu.”Pikirku yang sempat mencurigai Rico.

Saat aku ingin keluar menuju depan pintu,tiba – tiba hpku berbunyi lagi.

Dan lagi – lagi sms itu datang.

Pokoknya sekarang juga aku minta putus! By : R.

“R...???”aku sempat berfikir sejanak.

“R...r...Rico....jadi semua ini yang sms Rico?ternyata emang benar apa yang di katakan Temmy,kalau dia memang playboy,padahal aku baru jadian tiga hari yang lalu.”Kataku dengan keadaan marah.

Lalu aku langsung pergi menuju ke sekolah.

“Rico!maksud kamu apa?kamu benar – benar tega sama aku!”Kataku sambil dorong badan Rico.

“Sin,maksud kamu apa?aku nggak nngerti!”Jawab Rico kebingungan.

“Jangan belagak nggak tau.Aku sudah tau kebusukannmu.Lo itu playboy kan di sekolah ini?”Kataku memaki – maki Rico.

“Eh,Ric kalau kamu emang benar – benar ingin putus sama aku,seharusnya kamu dari dulu jangan kasih harapan ke aku.dan jangan jadiin aku sebagai pacar kamu!”

“Putus???kapan aku minta putus sama kamu?”Kata Rico

“Eh,lo ini memang – benar – benar playboy kelas kakap ya?sampai – sampai aku dah ketipu sama rayuan murahan kamu itu!Eh,Ric ingat – ingat ya aku nggak akan pernah jatuh ke lubang yang sama lagi.!”Ujarku

“Ok!kalau kamu pingin kita putus,fine!”

“Sin,Sin...tunggu dulu.Aku bener – benar nggak tau apa yang kamu omongin,pliss...tolong jelasin ke aku sebenarnya apa yang terjadi?”Ujar Rico memohon kepadaku.

“Lo tanya aja tuh sama diri lo sendiri.”Jawab Sinta kesal lalu pergi meninggalkan Rico.

“Sinta tunggu!”Pinta Rico

Tapi Sinta tak menghiraukan Rico bahkan dia tak menolehkan wajahnya sekitpun.

Lalu aku menuju ke kantin.

“Sin,kamu kenapa?”Tanya Temmy.

“Ternyata benar Tem,apa yang kamu bilang,Rico memang playboy.”Jawabku sambil mengeluarkan air mata.

“Benar kan apa yang pernah aku bilang!Kamu sih nggak percaya.”Kata Rico.

Akupun jatuh kepelukan Temmy.Dan dia langsung memelukku erat – erat.

Sejam kemudian aku masuk ke ruang kelas.

“Lho...hpku kemana?kok nggak ada di tas.Kemana ya?Ah...mungkin ketinggalan di kantin tadi.”Kataku kebingungan

“Sin,ada apa?”Tanya Temmy datang menghampiriku.

“IniTem,hpku ketinggalan di kantin.Kamu bisa bantuin aku nggak?” pintaku

“Dengan senag hati princes,” jawab Sinta.

Aku tersenyum lalu pergi menuju kantin.

“Dimana ya?” kata Sinta

“Coba ingat-ingat lagi!”

“Iya bener,tadi aku taruh di situ.”

“Bentar –bentar,coba aku calling dulu siapa tahu bisa ketemu.”

Setelah dimiscall ternyata hpku sudah ditemukan pemilik kantin,akhirnya hpku bisa kembali.

“Untung aja hpku nggak jadi hilang.Makasih ya Bu,”kataku.

“Ya Mbak sama- sama lain kali hati – hati ya?”jawab ibu kantin

Lalu aku meninggalkan kantin dan menuju ke kelas dengan Temmy.

Setelah aku mengecek hpku,

“Lho...inikan nomor yang sms aku tadi?Oh,sekarang aku tau ini pasti nomornya Temmy,soalnya dari tadi pagi nggak ada yang telfon aku selain dia.Sekarang aku tau ternyata Temmy yang berada dibalik semua ini.”

Setelah pulang sekolah aku menemui Temmy.

“Tem,maksud kamu apaan sih!smsan beginian.Kamu tega ya dengan sahabatmu sendiri,sampai – sampai kamu bohongin aku kayak gini.Kamu ingin aku putus sama Rico?”

“Ya,Sinta aku memang ingin kamu putus dengan Rico,asal kamu tau aja sebenarnya sejak dulu tuh aku suka sama kamu,tapi kamu malah memilihnya.”

“Ya,tapi nggak gini caranya!kalau begini cara kamu mendingan kita nggak usah sahabatan lagi deh,aku benci sama kamu!”kataku lalu pergi.

“Ric,Rico...”

“Ya..sebentar”membuka pintu lalu menemui Sinta.

“Ric,maafin aku,aku sudah salah menilaimu,ternyata yang nglakuin semua ini Temmy.Ric,kamu mau kan maafin aku?”pintaku.

“Nggak!aku nggak bakal maafin kamu!sekarang juga aku minta kamu keluar dari rumah ini!”Bentak Rico.

“Tapi Ric,”

“Sekarang juga aku mohon kamu keluar!kalau nggak mau,aku panggilin satpam untuk mengusir kamu!”

“Ok Ric,sekarang aku pergi.”kataku

Lalu aku perlahan melangkahkan kaki untuk keluar.

Tiba – tiba................

“Sin,tunggu!aku mencintaimu.Akumaafin kamu.Aku tak ingin Sin,kehilangan kamu.” Kata Rico.

Aku menoleh dan lari kepelukan Rico.

“Aku sayang sama kamu Ric,”kata Sinta

“Aku juga Sin.”

Rico memelukku erat – erat.dan dia berjanji padaku akan selalu menjagaku dihidup dan matiku.Setelah kejadian itu,aku menjadi sadar kalau aku tak boleh menuduh orang sembarangan.Karena bisa berakibat fatal untukku.