Jumat, 26 Februari 2010


Rabu, 24 Februari 2010

CAHAYA CINTA




Dalam sebuah pesantren yang megah dan besar Andika menuntut ilmu,baik ilmu agama
maupun ilmu umum.Pada suatu saat Andika melihat seorang wanita yang cantik dan gayanyapun lemah lembut dalam sebuah masjid.Tanpa basa – basi Andika menyapa.

“Mbak,sudahselesai dzikirnya?”tamya Andika yang tak merasa bersalah sedikitpun.Wanita itu diam saja dan terus melangkahkan kakinyamenuju ke aula pesantren tanpa menghiraukan Andika terusmemandangi langkah kakiwanita itu yang lemah lembut,hingga wanita itu tidak kelihatan sama sekali. “Ka,kamu ngapain disini sendirian.Kamu lahi ngalamun siapa?”Tanya Dhani yang penasaran.
“Ah,tidak ada apa- apa.Saya ingin Tanya ke kamu siapa wanita yang selalu berdzikir di masjid ini pada sore dan malam hari?”
“Wah,banyak sekali.Mengapa kamu Tanya itu?”
“Tapi saya selalu melihat wanita itu sendiri.”
“Siapa dia?”
“Oh,saya tahu.Dia pasti mbak pendiam itu.”
“Siapa dia?”
“Dia adalah seorang wanita yang sangat rajin beribadah.Siapa lelaki yang menyapanya tak mungkin dihiraukannya kecuali Abah kita.”
“Mengapa dia bersikap begitu?”Tanya Andika sangat penasaran.
“Aku tak tau,yang pasti dia gadis idaman.”
“Maksudmu?”
“Banyak santri disini yang suka kepadanya,tetapi,karena sikapnya itu,mereka tak berani mendekatinya.”

Kemudian pada hari kamis malam jumat,jam telah menunjukkan pukul 24.00 WIB,ketika Andika berdzikir di dalam masjid,wanita itu hendak shalat tahajud dan berdzikir.Namun,sebelum shalat tanpa sengaja wanita itu melihat Andika sendirian.
“Ya Allah…siapakah dia?”Wanita itu brkata dalam hati kemudian melanjutkan shalatnya.
Dalam menjalankan shalat hati wanita itu serasa bergetar,jantung serasa berdetak kencang,lalu selesai shalat,ia berdo’a kepada Allah dengan suara yang lemah lembut.
“Ya Allah…maafkanlah hamba,mengapa keadaan hamba jadi begini,sejak dia menyapaku tadi,aku selalu memikirkan dia.Aku tak mau kasihku terbagi kepada yang lain,aku ingin hanya engkau yang aku cintai.”

Tiba – tiba wanita itu jatuh tak sadarkan diri.”Brug…”Suara jatuh wanita itu.Andika yang sedang berdzikir di masjid itu,bergegas untuk melihat apa yang terjadi dalam suara itu dab nendekatinya.Andika kaget karena yang terjadi adalah wanita itu,wanita yang Andika kagumi telah pingsan dan air matanya terus mengalir membasahi pipinya.Andika tak tega melihatnya,kemudian membawanya ke aula pesantren.
”Kak,siapa dia?”Kata Zaenab.
“Saya tak tau namanya,cepat tolong dia.”Suruh Andika
“Ya,tolong ambilkan obat di kotak atas itu.”
“Yang itu?”Tanya Andika sambil khawatirmemikirkan keadaan wanita itu.
“Yang kotak merah.”

Setelah wanita itu diobati Zaenab,Andika terburu – buru meninggalkan mereka karena takut jika nanti ada fitnah.Sampai di kamar,Andika langsung tidur.Dalam tidurnya Andika bermimpi bertemu dengan seseorang yang berjubah putih mendekatinya.Orang itu mengaku utusan Allah yang bernama Ustad Jalal.
“Bagaimana kabarmu Andika?”Kata Ustad Jalal
“Saya dalam kegelisahan.”Jawab Andika
“Mengapa kamu gelisah?”Ustad Jalal kembali bertanya
“Saya merasa bingung,wanita itu pingsan dan menangis deras ketika dia di masjid tadi.”
“Kamu tak perlu begitu,saya hanya ingin pesan kepad akamu bahwa kamu harus menjaga anakku baik – baik.Saya pasrahkan dia kepadamu.”
“Maksud Ustad?”
“A’yun.”Jawab Ustad Jalal
“Andika bangun…!Sudah subuh.”Teriak dhani tepat telinga Andika.
untuk “Ya,ya,saya tau.”Andika yang terpaksa bangun karena Dhani berteriak.
“Tuh…shalat jamaahnya segera dimulai,Abah sudah naik ke masjid.”
Andika terburu- buru mengambil air wudku dan segera berjamaah.Selesai shalat jamaah,semua santri segera menuntut ilmu ke Madrasah,kecuali para esepuh.Dalam proses belajar mengajar Pak guru selalu menerangkan dengan sabar dan penuh perhatian.Semua siswapun juga memperhatikan keterangan yang disampaikan pak guru.Namun,Andika yang berada di bangku terdepan malah ngelamunuin mimpinya tadi malam.( A’yun siapa dia ?aku tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya mengapa orang itu bilang aku harus menjaganya?)
Fikir Andika.
“Andika!Mengapa kamu ngelamun!”Bentak pak guru.
“Maaf,Pak tidak ada apa – apa.”(Andika kaget )
“Kalau kamu mengulangi kesalahanmu tadi Bapak akan hukum kamu”.
“Ya Pak”.Jawab Andika sambil merunduk,kemudian Andika berusaha memperhatikan penjelasan Pak guru.
“Saya ulangi penjelasan tadi,bahwa seorang Ustad bernama Ustad Jalal telah mempunyai anak bernama A’yun.Beliau adalah orang yang dikasihi Allah.Saat meninggalnyapun wajah beliau kelihatan bersinar seperti cahaya.Padahal kulitnya berwarna hitam.Sebelum jenazah dimandikan,tubuh badannya wangi hingga menyengat satu desa.Banyak sekali kejadian aneh yang lain saat beliau wafat”.Pak guru mengakhiri penjelasn tersebut dan mengucapakan salam.
Andika merenungkan keterangan pak guru tadi”Namanya ustad Jalal anaknya bernama A’yun,apa hubungannya dengan semua ini?Andika ayo pulang ke pesantren.”Ajak Dhani.
“Ya tunggu.”Sahut Andika

Keterangan pak guru itu memperkuat mimpi Andika bahwa Andika harus melaksanakan pesan dalam mimpinya itu.Setiap hari Andika menunggu kedatangan wanita itu.Tetapi,entah mengapa wanita itu tidak pernah datang ke masjid lagi.Kemudian Andika mencari informasi mengenai wanita itu,ternyatawanita itu bernama A’yun,seperti mimpi Andika.
Selang dua hari Andika pulang ke rumah untuk bilang kepada orang tuanya agar melamar A’yun.Sebelum melamar A’yun orang tuanya menyatrankan agar mereka dipertemukan dulu,Andikapun menyetujui saran orang tuanya.Pada hari kamis malam jumat itulah andika dan ayahnnya pergi ke rumah A’yun.

Tok………tok… tok…assalamualaikum.”Ayah andika mengetuk pintu.
“waalaikum salam,silahkan duduk.”Ibu a’yun membuka pintu.
“Begini bu, kedatangan kami kemari untuk mempertemukan anak saya dengan anak ibu.”Ayah andika menjelaskan.
“oh,begitu,kemudian saya harus bagaimana?”Tanya ibu A’yun.
“Panggil saja anak ibu kemari karena andika ingin sekali berbicara dengannya.”suruh ayah andika.
“Tapi,dia tidak mau bertemu dengan orang laki-laki.”
Andika menyela pembicaraan mereka.”Begini saja bu,bilang saja kalau saya adalah utusan Allah.”
(Ibu a’yun memanggil a’yun untuk segera keluar).”A’yun,ada orang yang ingin bertemu denganmu,dia adalah utusan Allah.”
“Baik bu.”Jawab a’yun tanpa dipikirkan panjang lebar orang yang akan menemuinya dan duduk di depan andika sambil merunduk.
“pak, mari tinggalkan mereka.”Ibu a’yun mengajak ayah andika.
“Ya bu,”melangkah kakinya keluar.
“Mbak, maafkan saya telah lancang kesini.Niat saya bermaksud baik,saya ingin menjadikan mbak sebagai istri.”kata andika.
Air mata a’yun mulai berlinang dan tangannya gemetaran sambil berkata tersendal-sendal.”Saya……..tidak mengenalmu,Tetapi mengapa saya sulit untuk melupakanmu,saya……..takut allah marah kepadaku.”
“Yang perlu anda ketahui ,Allah pasti tidak akan marah kepada mbak.”Andika menyakinkan A’yun.
“Mengapa….. kamu berbicara begitu?”A’yun heran.
“Saya tidak pernah mengalami suatu kejadian yang tidak akan pernah mungkin menjadi mungkin.Saya bermimpi bertemu dengan ustadz Jalal,beliau mengaku utusan Allah dan berpesan kepadaku untuk menjaga mbak”.Jawab Andika.
“Ayah……,maafkan saya “.Air mata A’yun mengalir deras saat mendengar nama Jalal.
“Mbak ketika saya bertemu anda ta’ tahan rasanya hati ingin meminangmu ,sudahlah mbak tidak usah takut,karna mungkin ini semua adalah petunjuk dari Allah”.jelas Andika.
“Terima kasih,engkau………telah memperhatikanku”.Ucap A’yun.
“Anda menerimaku mbak?”Tanya Andika.
“Aku ta’ berdaya lagi ,aku melihatmu seperti aku ingin jatuh,tanganku gemetaran ,semoga Allah meridhoiku”.Air mata A’yun mulai ta’ keluar lagi .
“Terima kasih,anda memang gadis idamanku,saya minta maaf jika ada salah.Sekarang ,saya minta pamit,assalamualaikum!”Pamit Andika.
“Waalaikumsalam!”Jawab A’yun

Suasana sekarang menjadi tenang ,karena A’yun tidak perlu takut lagi atas perasaannya.
Dua bulan kemudian Andika menikah dengan A’yun.Akhirya,mereka hidup bahagia,keluarga mereka adalah keluarga sakinah,mawadah,warahmah.

Takkan Pisah


Bunda q ingin berbicara kepadamu

Tentang apa yang tengah ku rasakan

Ada apa,ada apa katakanlah semuanya

Ku kan dengarkan duhai bundaku

Bila nanti kita ta' bertemu lagi

Tolong ingatlah diriku

Ku ta' kan lupakan kamu

Ta' kan pernah oh bundaku

Janjimu,janjiku untukmu

Ta' kan ada yang pisahkan kita

Sekalipun kau telah tiada

Akan ku pastikan

Ku kan memeluk menciummu di surga

Jangan kau pergi tinggalkan aku

Bawa aku kemana kau mau

Janjiku padamu ,jiwa dan ragaku matipun ku mau
Hidup adalah anugrah,